Sekilas Tentang Pekerja Tambang

Siapa yang menginginkan untuk bekerja di sektor pertambangan?

Para Pekerja Tambang

Para Pekerja Tambang

Mungkin dari 3/4 orang yang saya tanya akan mengacungkan jarinya ke atas dan berharap semoga mereka mempunyai kesempatan untuk bekerja di sektor ini.

Area Pertambangan Batu Bara

Area Pertambangan Batu Bara

Sumpah, memang dahulu selepas orang tua tidak mengizinkan saya untuk bekerja di sektor migas setelah mendapat panggilan dari sebuah perusahaan luar karena daerah ekplorasinya berada di negara Mexico dan Ukraina, saya sebenarnya sudah tidak berkeinginan untuk bekerja di sektor ini. Akan tetapi, Tuhan berkata lain. Meski sekalipun tidak pernah merasa pernah apply, saya tetap bekerja di pertambangan. Hal itu juga saya sampaikan ketika saya interview, bahwasanya saya tidak berkompeten dan tidak pernah merasa memasukan lamaran akan tetapi tetap saja saya lulus dan bekerja dipertambangan di Sengatta Kalimantan Timur.

Pekerja Tambang at Open Pit Rama - Satui, South Borneo

Pekerja Tambang at Open Pit Rama – Satui, South Borneo

Dunia pertambangan sejak dulu memang menjadi salah satu barometer untuk mencari lapangan pekerjaan bagi para pelajar serta mahasiswa/i yang akan menamatkan studi belajarnya. Tidak hanya orang-orang yang berilmu pengetahuan di bidang ilmu bumi, ilmu keteknikan dan ilmu lainnya, akan tetapi orang dari semua cabang ilmu lain yang terkait di dalam penyelenggaraan tambang akan berlomba-lomba untuk ikut menjaring rejeki di sektor ini. Mulai dari pekerjaan yang memiliki keterampilan khusus seperti ilmu material, keterampilan mengoperasikan kendaraan besar, hingga sebagai pekerja bangunan atau pekerjaan helper seperti pencungkil lumpur di track shoe alat berat semuanya dibutuhkan.

Nasib di ujung bucket

Nasib di ujung bucket

Pada dasarnya pekerjaan pertambangan terbagi menjadi dua kategori, yaitu pekerjaan Field (Lapangan) dan pekerjaan Office (kantor). Akan tetapi tidak menutup kemungkinan menjadi lintas pekerjaan, karena pada hakikatnya hampir 75% pekerjaan di area pertambangan melakukan hal tersebut. Oleh karena itu setiap individu diharapkan mampu untuk menjalani dua profesi pekerjaan dan harus pintar-pintar membagi pekerjaan antara bekerja di kantor dan bekerja di lapangan.

Terdapat beberapa faktor yang selalu menarik perhatian para mahasiswa/i atau calon pencari kerja di sektor ini. Dengan ming-iming gaji yang tinggi, fasilitas yang diberikan oleh perusahaan, banyaknya peluang kerja di semua lini perusahaan, teknologi pertambangan yang berkembang cepat, keselamatan dan kesehatan kerja yang sangat baik serta bonus pencapaian produksi yang hasilnya bisa mencapai lebih dari 15x gaji pokok. Hal ini didukung dengan informasi media yang memberikan informasi berupa iklan perusahaan tambang atau berita-berita yang terkait di dalamnya, sehingga membuat sektor ini semakin di minati oleh para pencari kerja.

Belum lagi dengan luasnya area ekplorasi penambangan di negeri tercinta ini dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan pertambangan, menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para pencari kerja. Banyaknya wilayah kontrak karya yang belum di ekploitasi oleh beberapa perusahaan pemegang konsensi pertambangan membuat peluang untuk berkarya di bidang ini masih terbuka lebar. Diluar itu semua, beberapa hal yang sudah diketahui sangat jelas oleh para pencari kerja untuk sektor ini adalah dampak sosial, dampak lingkungan atau minimnya hubungan sosial dengan dunia luar karena resiko kita bekerja berada di daerah yang cukup terpencil. Beruntunglah jika mendapatkan pekerjaan di lokasi penambangan yang dekat dengan perkotaan seperti Sengatta Kalimantan Timur.

Akan tetapi apa yang terjadi jika kita sudah memasuki dunia tambang ? Semuanya akan berubah drastis dan jauh dari apa yang diimpikan selama ini. Beberapa kesulitan yang akan menjadi benturan dan batu sandungan bagi para pekerja yang baru memasuki dunia tambang adalah sulit untuk memisahkan maupun menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadinya. Seperti yang diketahui bersama, pekerjaan ekplorasi dilakukan dalam 24 jam secara nonstop setiap harinya tanpa ada kompromi sama sekali agar lebih memaksimalkan alat berat. Penggunaan alat berat lebih menguntungkan apabila dioperasikan daripada harus standby. Sehingga otomatis para operator harus siap bekerja selama 12 jam nonstop, dan hanya bisa istirahat agak lama jika alat tersebut rusak atau dalam perbaikan.

Salah Satu Camp Tempat Pekerja Beristirahat

Salah Satu Camp Tempat Pekerja Beristirahat

Pekerjaan ekplorasi yang terus menerus mengharuskan para pekerja untuk siap bekerja dalam keadaan dan kondisi apapun. Konsekuensi adalah jam kerja dan waktu istirahat yang tidak sesuai dengan hari kerja/libur dari kalender nasional atau pemerintah, hari kerja/libur akan disesuaikan sendiri oleh masing-masing perusahaan, akan tetapi tetap tidak menyimpang dari kaedah perundang-undangan tenaga kerja yang berlaku. Maka tidak jarang ditemui kami harus melakukan shalat idul fitri di lokasi penambangan. Jangan berharap untuk bisa bersilaturahmi atau makan ketupat dan opor ayam setelah hari raya, selepas shalat mereka harus kembali bekerja. Memang tidak seefektif hari biasa akan tetapi itu adalah konsekuensi yang harus di terima pekerja tambang jika jatah cuti mereka tidak bertepatan dengan hari libur nasional.

Semua hak pekerja akan dipenuhi dan semuanya jelas hitungannya. Mulai dari perhitungan uang lembur, uang project, uang safety, dan uang kehadiran apabila kita bekerja di hari libur. Begitu juga jika kita bekerja di saat kita cuti project. Bisa saja kita mendapatkan uang setengah dari basic salary jika kita bekerja pada hari libur dan hari besar nasional. Tetapi apakah semua itu akan bisa menggantikan momen-momen paling indah dalam hidup yang digantikan dengan hari kerja ? Mungkin karena hal inilah sebabnya, seorang pekerja tambang akan mempunyai penghasilan yang rata-rata lebih besar dari pada pekerja lain yang bekerja di industri lainnya. Penghasilan inilah yang menggantikan kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga dan momen-momen indah yang terlewat dalam hidup.

Bahkan untuk cuti setiap pekerja yang dilakukan dalam waktu 4 minggu kerja dan 2 minggu OFF sudah diatur sedemikian rupa sehingga pekerja tidak merasa dirugikan. Semuanya sudah diketahui sebelum mereka mulai bergabung di perusahaan, akan tetapi proses menjalankan nantinya merupakan satu hal yang sangat sulit dilakukan.

Meskipun perusahaan sudah semaksimal mungkin untuk membuat berbagai macam fasilitas yang dirasa menunjang bagi kebutuhan aktifitas kehidupan para pekerja, akan tetapi semuanya terasa hambar. Lingkungan mess maupun camp tempat para pekerja beristirahat adalah lingkungan tambang yang beroperasi 24 jam penuh, sehingga tetap saja kurang maksimal. Seluruh penghuni lingkungan tersebut adalah para pekerja tambang dan mereka semua yang datang serta menginap untuk kepentingan penambangan. Oleh karena itu jangan heran jika mereka yang telah bekerja beberapa tahun di sana akan merasa terasing jika pulang ke daerahnya masing-masing terutam bagi mereka yang hidup di kota besar dahulunya.

Untuk itulah, seorang pekerja tambang harus bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadinya masing-masing. Sehingga momen-momen indah yang terlewatkan bersama keluarga selama beberapa tahun akan terbayar dengan hasil yang indah, meski harus rela kehilangan momen indah seperti hari raya, masa kecil sang anak dan beberapa hal lain yang tidak bisa terulang.

Semoga saja mereka yang telah rela mengorbankan momen indah bersama keluarga, meninggalkan kampung halaman demi segenggam impian akan mendapatkan apa yang selama ini mereka impikan. Semoga saja…

Diolah dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi…

~RTM
26-03-2014

51 thoughts on “Sekilas Tentang Pekerja Tambang

  1. Sepertinya tampak bahagia sekali foto-foto itu…

    Saya pernah main ke Sengatta, Pak… Waktu itu saya ingin liat penambangan batu bara. Suara dentuman bom menggetarkan rumah2 yang ada di sekitar lokasi penambangan, ya Pak… Apa gak berisik tuh…?

    • Ketika sedang menjalani tugas, bahagianya bukan main bu. Saya benar-benar mencintai pekerjaan tersebut, tetapi ketika sendiri dan pulang ke camp rasa rindu akan kehangatan keluarga di rumah kembali menghampiri.

      Wah pernah ke Sengatta? Dimana tepatnya bu? Kebetulan untuk radius blasting paling jauh mungkin hanya beberapa kilometer, untuk kami sendiri sepertinya sudah terbiasa dengan suara tersebut karena hampir rata-rata dilakukan jam 12.00…

    • Saya malah salut sama orang-orang yang kerja di bank mas dan…
      Mereka begitu sabar dan telaten menghadapi orang-orang, kalau saya udah pasti emosian kalau ngadepin orang-orang. Hehehe

  2. Suami saya jg bekerja di sektor migas, karena itulah dalam 6 bulan terakhir ini saya LDR sama suami. Cuma ketemu kalau dia lagi off. Untungnya nggak tiap saat kayak gini. Dalam 2 tahun biasanya ada 6 bulan dia harus ke offshore. Sisanya ngantor kayak biasa 😀

  3. Mas Rahmat masih kerja di pertambangan? Pasti kalau lagi liburan puas banget ya, recharge energi. 🙂 | Sayangnya beberapa masyarakat kita masih banyak yg mengeluhkan, “Kenapa sich orang-orang pada mau kerja di perusahaan tambang luar negeri?” Pertanyaan yang gak akan ada tepinya…

    • Saat ini saya masih kerja mbak, cuma untuk beberapa waktu ke depan ditempatkan di kantor pusat untuk keperluan lanjut study. Betul setiap kali ada kesempatan project leave pasti akan recharge energi, tapi selepas menghabiskan 2 minggu tersebut akan timbul kembali homesicknya… :))

    • Mungkin akan lebih terasa indah jika kita lebih bersyukur menjalaninya bang…. Hanya berbagi tentang mereka yang rela berkorban meninggalkan orang-orang terkasih di kampung halaman, semoga hal itu akan menjadi pahala buat kita semua bang teguh… Amien..

  4. Disisi lain, aktifitas di tambang yang monoton itu-itu saja menjadikan beberapa para pekerja tambang mencari variasi aktifitas lain, ada yang positif ada juga yang negatif ya pak..biar ga hambar gt..hehhe…

    • Hahaha… Ane juga ngerasain 5 tahun dilogistik mas bro. Resiko itu ada disemua lini pekerjaan termasuk mereka yang bekerja didalam kantor. Hanya saja untuk sektor tambang, mereka mencover para pekerjaya jauh-jauh hari sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Bukankah di industri manufaktur dan warehousing sekarang sudah mulai diterapkan safety induction juga… ?
      Berarti potensi bahaya dan resiko ada di kedua sektor tersebut.

  5. Bapak. Saya akan wawancara di PAMA untuk mengisi posisi “group service leader (GSL)” yang bertugas untuk membuat pekerja tambangn nyaman dengan membangun fasilitas+fasilitas. back ground saya teknik sipil. Saya minta bantuan bapak rahmat untuk menjawab pertanyaan berikut.
    1. Apa job desk utama GSL?
    2. Fasilitas apa sja yg bisanya ada d lokasi tambang baik yang sudah seatle maupun belum?

    Terimaksih bapak, semoga selalu dalam lindungan tuhan. Amin

    • Job desc GSL adalah memastikan semuanya sudah berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh User, Fasilitas untuk tambang biasanya camp untuk menginap, kantin, fitness center, kolam renang, dll. Tergantung seperti apa yang diinginkan oleh manajemen. Semoga bisa membantu

      • Trimakasih jawabnya bapak. Kalo untuk area yg belum seatled. Fasilitas buat pekerjanya apa aja ya bapak? Dan satu pertanyaan lagi bapak. Apakah dengan backgroud teknik sipil bisa masuk engineering departemen(blasting. Soil stability, hauling, coal deposit investigation)? Trimaksih jawabnya bapak

      • Fasilitas yang dimaksud ini fasilitas camp untuk pekerja?
        Untuk fasilitas yang belum seatled sepertinya hanya mess, kantin, tempat ibadah dan tempat fitness saja. Untuk sipil masih bisa bekerja di engineering bahkan termasuk untuk blasting, asal dia sudah mendapatkna training dan certified. Terima kasih

Tinggalkan Balasan ke aqied Batalkan balasan