Menabrak Kucing Bisa Sial Atau Celaka ?

Kucing

Kucing Source

Si Kumbang seorang arsitek ternama pagi ini nampak murung dan tidak bergairah sama sekali. Bukan karena pekerjaan kantor yang menumpuk atau ada masalah keluarga yang membuat dirinya seperti itu. Saat di tanya apa yang sedang terjadi, dia berkata bahwa pagi tadi saat berkendara menuju kantor, ada seekor kucing hitam yang memotong jalannya.

Lain lagi cerita si bunga, suaminya yang seorang manager procurement di salah satu perusahaan asing bingung bukan kepalang. Masalahnya, suaminya sudah hampir seminggu ini tidak mau membawa kendaraan pribadi dan memilih untuk naik transportasi umum. Padahal menurutnya jarak dari rumah ke kantornya lebih dari 60 kilometer. Usut punya usut ternyata pada minggu lusa, suaminya telah menabrak kucing ketika hendak pulang ke rumah.

Cerita diatas hanya sekedar gambaran dari kondisi masyarakat kita hingga saat ini. Sebegitu merasuknya mitos tentang kucing merasuk kedalam pikiran masyarakat? Tidak hanya mereka yang hidup di pedesaan, bahkan mereka yang hidup diperkotaan dan berpendidikan tinggi pun malah ikut-ikutan terkena mitos yang satu ini.

Karakter dan sifat kucing yang misterius membuat orang terpesona. Melewati berbagai zaman dan kebudayaan dimana kucing ditakuti dan dipuja-puja. Di waktu lain kucing dibinasakan karena dipercaya sebagai pertanda buruk.

Tidak hanya di dalam negeri, ternyata diluar negeri kucing dipercaya mampu melihat hal-hal gaib. Oleh karena itu sering digunakan sebagai jimat, pelet, obat perangsang dan dipercaya dapat membawa keberuntungan. Banyak bagian tubuh kucing digunakan untuk penyembuhan. Salah satu yang banyak digunakan adalah ekornya. Beberapa tempat di Inggris masih menggunakan ekor kucing untuk menyembuhkan bengkak kelopak mata bagian atas (tembelan/bintitan). Hanya pada abad ke 13 pengadilan penyihir mulai dilakukan di Eropa. Di abad ini kucing mendapat reputasi jelek, karena dianggap sebagai roh yang membantu para penyihir. Sehingga nyawa kucing pada saat itu mulai terancam.

Di negeri tercinta sendiri, cerita seperti diatas sering kita dengan dari para sopir yang hampir tiap harinya selalu berada di jalan. Mereka bahkan tak segan-segan untuk menghindar dari menabrak kucing dan membanting kemudinya demi terhindar dari menabrak kucing. Bahkan saya sendiri yang kemarin merasa melindas kucing pun merasa demikian, padahal saya tidak percaya dengan yang namanya mitos.

Sebenarnya ketika pulang kantor melewati jalan pengairan di depan Rumah sakit H*ermina Bekasi motor saya sudah pelan dan berhenti karena dari kejauhan terlihat dua ekor anak kucing sedang bermain dijalan. Setelah terasa aman, saya pun berjalan kembali dengan memakai tuas persneling pada gigi 1. Tetapi alangkah terkejutnya saya, ketika ban saya terasa sedikit mengganjal dan saya lihat sang kucing menggelapar tetapi tidak mati. Masyaallah, kenapa bisa terjadi padahal saya tadi sudah melihat kondisi aman dan saya pun bisa melanjutkan perjalanan. Mungkin kucing tersebut kembali melintas ketika motor saya mulai berjalan, dan saya tidak memperhatikannya. Karena kondisi jalanan yang cukup padat dan dekat persimpangan, saya tidak bisa berlama-lama dan hanya melihat kondisi kucing tersebut dari kejauhan. Saya berharap anak kucing tersebut bisa selamat dan saya merasa cukup bersalah atas kejadian kemarin sore tersebut.

Jika kita memahami arti dari semua yang sudah terjadi, sebenarnya bukan menabrak kucing terus lantas sial tapi semua itu kembali pada akhlak kita terhadap sesama mahluk walaupun manusia itu derajatnya lebih tinggi tapi ahklak yang buruk bisa membuat kita jauh lebih rendah derajatnya. Mungkin menabrak mahluk yang tak pernah berniat menyakiti manusia dan justru Allah azza wajalla ciptakan untuk menemani manusia kita tabrak dengan seenaknya kemudian kita tinggal begitu saja yang membuat akhlak kita jelek sehingga dzalim terhadap mereka. Dan segala sesutu kedzaliman yang kita berikan terhadap orang lain atau semut sekalipun ada perhitungannya bisa di dunia atau akhirat. Jadi kalau yang kita tabrak itu kelinci, anjing sekalipun kalau kita mengganggap remeh kita akan mendapat perhitungannya atas kelakuan kita.

Jadi bukan sial sebenarnya jika menabrak kucing tapi alangkah buruknya ahlak kita jika menabrak kucing dan membiarkan badannya hancur tersebut tidak kita kubur dengan layak. Kita pasti mendapat balasan-Nya. Ada beberapa hal positif yang bisa kita petik dari mitos tentang menabrak kucing seperti :

  1. Kita tidak bisa semena-mena terhadap binatang, bukan hanya kucing melainkan binatang lainnya juga.
  2. Kita bisa jadi lebih menyayangi binatang peliharaan.
  3. Kita bisa lebih berkonsentrasi dalam berkendara.

Mungkin saja cerita yang terjadi sehingga mitos tersebut begitu kuat adalah banyak pengendara yang merasa sangat bersalah  karena sudah menabrak kucing hingga mati. Rasa bersalah tersebut begitu hebat menghantui pikirannya sehingga dirinya tidak lagi fokus dan konsentrasi dalam berkendara. Akibatnya sudah pasti kecelakaan akibat kurang konsentrasilah yang menjadi penyebab utamanya, bukan karena kesialan menabrak kucing tersebut.

Wallahu A’lam Bishawab…

~Diolah dari berbagia sumber

RTM

22-04-2014

52 thoughts on “Menabrak Kucing Bisa Sial Atau Celaka ?

  1. beberapa waktu silam saya membaca cerita yang mirip dengan di atas. si penulis menyampaikan hal yang mirip. cuma sisi lain yang difokuskan… intinya… si penulis bertanya “kenapa orang merasa takut dan sial ketika menabrak kucing, tetapi biasa-biasa aja ketika mencelakai orang lain?”

  2. Ceritanya lagi, hanya kucing binatang yang mempunyai mitos memiliki 9 nyawa,
    setelah menabrak kucing, kalau yang saya lihat umumnya jasad kucing akan dikubur dengan sebaik-baiknya oleh si penabrak.
    Rasa bersalahlah yang menyebabkan ke sialan tersebut berarti ya.

  3. ini mitos yg plg sering aku denger. apalagi kalo yg nabrak ibu2 hamil..bisa geger dunia persilatan.. tapi sy yakin aja,, semua karena takdir Allah 😀

  4. Mitos yang masih terpelihara sampai sekarang ya mbak. Entahlah, harus percaya atau enggak. Tapi kalau saya phobia kucing mbak. lihat kucing berjarak 10 meter saja sudah teriak2 ketakutan 🙂

  5. Aku cuma tau mitos yg kucing hitam itu. Taunya pun gara2 ikut kelas perbandingan budaya.
    Pengalaman paling serem pas di jalan, berhenti di lampu merah di tengah Jalan Raya Solo-Jogja dan ternyata (tadinya saya kira tikus nati) di sebelah saya tepat ad mayat kucing.
    Sepanjang jalan saya merinding deh ngendaliin sepeda motor

  6. entah mitos ato bukan tapi aq tetep aja ngeri kalo liat kucing sekarat gara2 ketabrak, mungkin karena kucing yg sering melintas di jalan ya…kapan hari waktu pergi sama suami, mobil di depan kami tiba2 berhenti..dan pas mobil udah jalan lagi ternyata ada kucing lagi sekarat, entah mobil mana yg nabrak..tapi spontan kami yg di belakangnya kaget…kenapa si sopir ga turun sebentar untuk minggirin itu kucing..malah dibiarkan sekarat di tengah jalan… 😦

    • Sebenarnya alangkah lebih baik apabila si penabrak kucing turun untuk memindahkan kucing yang tertabrak tersebut ke pinggir jalan, sehingga para pengendara yang lain konsentrasinya tidak akan terganggu. Ngeri juga sebenarnya melihat sang kucing sekarat menjemput ajal di tengah-tengah jalan raya…

  7. Kadang orang merasa lebih mudah berpegangan pada tahayul daripada berusaha mencari penjelasan yang lebih logis dari kejadian yang mereka alami…

  8. Aku pernah nabrak kucing di area perumahan, dan penduduk sekitar heboh neriakin supaya aku berhenti dan ngubur itu kucing. Antara deg-degan sm mitosnya plus takut sm warganya. Alhamdulillah ada anak muda yg bantu ngubur n nyuru saya lanjutin perjlnan sambil bilang ga usah percaya mitos dan hati2…

  9. Ahh… kalo saya sih dulunya (waktu sd krna ditakut2i tmen) percaya… tapi lama2 saya gak percaya, kenapa? Dulu saya sempat nabrak kucing pake motor sampe mati sadis, tp saya gk knapa2, malahan tu vangke kucing saya biarin di pinggir jalan

  10. Aku baru td malem nabrak kucing, aku kira mati, trus aku bawa pulang niatnya biar nnti kalo mati aku kubur kalo hidup aku lepasin, eh taunya sampek rumah hidup tuh kucing, ya udah aku lepasin jauh dr rumah, taunya balik lg ke rumah, ni mau aku balikin di tempet aku nabrak

  11. Saya juga baru aja kemarin ga sengaja nabrak kucing kecil, memang ga mati tapi badannya seperti terkena roda saya, ketika saya sadar saya teriak, banyak orang disitu. saya perhatikan kucing itu memang tidak mati dan bisa berjalan. Ada bapak2 yang bilang, gak apa-apa, sedikit lega sich. Mitos2 membuat pikiran saya kacau karena perasaan bersalah, tapi saya gak berani sentuh kucing itu karena sebenernya sorry saya gelii dan takutt sama kucing dari kecil, apalagi kucing kecil tapi iba juga. Yah semoga kucing itu baik2 saja dan cepat pulih.

  12. Kemarin saya gak sengaja nabrak anak kucing, ditikungan tiba2 kucing kecil itu melintas, spontan saya teriak. Saya berhenti, banyak orang disitu, tadinya takut digebukin rakyat tapi ada bapak2 bilang gak apa2 jalan aja. Saya lihat kucing itu memang gak mati, diangkat sama bapak2 dan dia mulai berjalan tapi gak sempurna. Jujur bener2 merinding bulu kuduk saya, galau pikiran karena ingat mitos juga tapi thanks postingannya. memang sich gak ada yang bisa menghakimi tapi berkaitan dengan hati nurani kita karena mereka itu makhuk hidup juga.
    Tapi saya gak berani pegang atau mendekati kucing itu karena saya sebenarnya geliii banget dan takutt sama kucing dari kecil. Semoga kucing itu gak apa2 dan bisa pulih lagi.

Tinggalkan Balasan ke ysalma Batalkan balasan