Hadapi Masalah Dengan Sabar Seperti Segelas Air

Ilustrasi

Sepanjang hari, setiap jam, setiap menit bahkan setiap detik dari hidup ini kita selalu dihujani dengan isu-isu dan permasalahan. Terkadang hidup kita dapat dipengaruhi oleh lebih dari satu dimensi dalam kehidupan kita. Sebagai satu contoh nyata bagi kita, saat ini mungkin menghadapi hambatan keuangan dan ketidakharmonisan dalam pernikahan. Keduanya terjadi pada waktu yang bersamaan. Ketika banyak permasalahan hidup turun ke kita pada saat yang bersamaan, pada saat itulah hal tersebut benar-benar terasa berat bagi kita. Kadang-kadang kita bisa terdorong ke titik putus asa yang ekstrim dan sebagian dari kita yang imannya sedikit kurang bahkan bisa berpikir untuk bunuh diri.

Sebisa mungkin kita ingin mengejar aktifitas-aktifitas yang akan memicu timbulnya perasaan perasaan menyenangkan, sebetulnya hal tersebut akan terlihat pada sebagian dari kita, bahwa permasalahan-permasalahan yang kita hadapi jauh lebih besar daripada kesenangan-kesenangan dalam kehidupan kita. Permasalahan-permasalahan ini mengambil bentuk yang berbeda bagi setiap orang.

  • Untuk sebagian dari kita, permasalahannya keuangan.
  • Untuk yang lainnya, permasalahannya kehilangan seseorang yang dicintai.
  • Untuk sebagian lainnya permasalahannya masa lalu yang datang kembali.
  • Untuk sebagian, permasalahannya ketidakharmonisan dalam pernikahan.
  • Untuk sebagian lagi, permasalahannya ketidakmampuan untuk memiliki anak.
  • Bagi saya, kesulitan tersebut adalah lulus S2 😀

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Steven Covey, pakar Leadership-7 Habits, mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: seberapa berat menurut Anda segelas air ini?

Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr. Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama Anda memegangnya,! kata Covey.

“Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin Anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat.”

Jika kita membawa beban kita terus-menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya, lanjut Covey. Yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi.

Penelitian modern juga telah membuktikan bahwa orang-orang yang lebih religius lebih cenderung terlindung dari permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi dalam hidup dan dengan demikian lebih kecil kemungkinannya untuk terdorong ke situasi ekstrim yang membuat mereka kehilangan kendali diri yang mengakibatkan bunuh diri.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pusat Nasional Ketergantungan dan Penyalahgunaan Zat terlarang (CASA) di Universitas Columbia. Ditemukan bahwa orang dewasa yang tidak pernah menghadiri pelayanan-pelayanan keagamaan delapan kali lebih besar kemungkinannya untuk menggunakan ganja dibandingkan mereka yang menghadiri acara keagamaan setiap minggu. (Ref:casacolumbia.org, 2001).

Hal ini menunjukan bahwa, agama memegang peranan penting bagi individu dalam menyelesaikan masalahnya.

Saya ingin mengajak Anda agar kita tidak sepanjang hari terus merasa merana dan memikirkan kesulitan yang sedang kita tanggung. Cobalah meninggalkan beban kita secara periodik agar kita dapat merasa lebih segar, kuat, dan mampu membawanya lagi. Misalnya sebelum tidur tinggalkan dulu beban itu. Apa pun beban yang ada di pundak kita hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi, untuk dipikirkan juga jalan keluarnya.

Saya yakin setiap orang punya masalah hidup masing-masing. Jangan kira orang sukses dan kaya tidak punya masalah. Ya, mereka punya! Anda saja yang tidak tahu urusan pribadi mereka. Masalah kita sendiri, bagi kita begitu berat, rumit dan memusingkan, seakan tidak ada jalan keluar. Namun jika Anda mencoba melihat orang lain lain yang lebih berat masalah hidupnya, Anda akan merasa beruntung ternyata hidup Anda tidak seberat yang Anda kira selama ini. Semoga analogi segelas air ini bisa mencerahkan pusingnya pikiran Anda dalam menghadapi masalah hidup.

Mari hadapi masalah seperti segelas air…!!!

 

Sumber :
1. Sini
2. Sini

~RTM
27 10 17