Kereta Api Argo Bromo Anggrek

Akhirnya… setelah lama bergelut dengan pekerjaan dari kantor dan kampus, saya baru bisa kembali berkunjung di blog yang sudah hampir berdebu ini. Kangen juga rasanya, lama tidak menyapa kawan-kawan di WP meski kadang masih bisa bersilaturahmi lewat salah satu group di WA.

Baiklah kawan-kawan untuk mempersingkat waktu, saya akan coba menulis sedikit tentang perjalanan tugas saya di kota Surabaya. Yups… kota pahlawan, kota kenangan. Kota terbesar kedua di negeri tercinta Republik Indonesia.

Perjalanan tugas kali ini bukan seperti perjalanan tugas saya sebelum-sebelumnya. Karena biasanya saya selalu bepergian dengan menggunakan jasa pesawat terbang. Bahkan boleh dibilang dulu ketika masih bertugas di Kalimantan, naik pesawat terbang sudah seperti naik angkot. Hehehe… bukannya sombong, tapi memang begitu keadaannya karena kondisi jalan darat yang memang rusak parah. Mulai dari pesawat kelas ekonomi hingga pesawat kelas lumayan. Padahal waktu masih sekolah dulu, boro-boro punya pikiran bisa naik pesawat karena maklum lahir dari keluarga pas-pasan eh malah sekarang naik pesawat udah kaya naik angkot. Hari ini di Jakarta, nanti siang di Balikpapan eh sore nya sudah sampai Makasar atau Mataram. Kebayang kan bokong saya udah hampir rata ? :mrgreen:

Kali ini saya akan coba naik angkutan umum Kereta Api. Yups… kereta api, angkutan massal yang mungkin terkesan jauh dari manusiawi. Jaman masih berambut gondrong dulu, jika kiriman telat terpaksa saya pulang dari Bandung naik moda transportasi yang satu ini. Dengan harga tiket yang Rp.1.500 saya bisa sampai di kota Purwakarta. Dilanjut dengan mengeluarkan Rp.700 dengan gagah saya bisa sampai di kampung halaman di Cikarang. Jangan pikirkan kenyamanan yang didapatkan, sudah bisa duduk saja alhamdulillah. Belum lagi kalau ketemu sama rombongan pedagang kambing dan tukang sayur mayur. Bisa kebayang khan, udah rambut gondrong, muka kucel, bau pesing kambing + bau jengkol atau petai yang nempel di baju. Nasib…nasib….

Itu dulu, ketika tahun 1998 an. Sekarang moda transportasi darat ini sudah jauh dari kesan kumuh. Ketika terakhir kali saya naik kereta ekonomi jurusan Jakarta Kota – Purwakarta pada tahun 2013 ini karena mengikuti permintaan si kaka Rinjani, ruangannya sudah sangat nyaman sekali. Ber-AC dan tempat duduk sudah di pas, sehingga tidak boleh ada yang berdiri. Pedagang asongan serta pengamen pun sudah jauh berkurang dan perjalanan 2 jam tersebut berlalu tanpa terasa berat.

Argo Bromo Anggrek

Argo Bromo Anggrek source

Saya diberi pilihan untuk naik pesawat kelas ekonomi atau kereta kelas eksekutif ? Nah berhubung kali ini tugas saya ke Surabaya membawa barang-barang yang mengandung bahan kimia, rasanya kesempatan ini tidak saya sia-siakan. Sekali-kali, saya juga ingin merasakan nikmatnya naik kereta kelas eksekutif yang jarang sekali saya dapatkan. Akhirnya, saya mantapkan pilihan untuk naik naik kereta api eksekutif argo bromo anggrek pagi. Tidak apa-apalah meski harus 9 jam duduk di bangku kereta api, rasanya bangku kelas eksekutif ini akan terasa nyaman sekali.

Cabin Eksekutif Argo Bromo Anggrek

Cabin Eksekutif Argo Bromo Anggrek source

Kereta api Argo Bromo Anggrek adalah kereta api kelas eksekutif argo tertinggi yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesiadi Pulau Jawa dengan jurusan Stasiun Gambir (GMR) dari dan ke Surabaya Pasar Turi (SBI). Kereta api ini berangkat 4 kali dlam sehari (2 Surabaya,2 Jakarta). Untuk dari Jakarta sendiri KA 2 (Anggrek Pagi GMR-SBI) dan KA 4 (malam) untuk yang berangkat dari surabaya KA 1 (pagi) dan KA 3 (malam).

Selama perjalanan sejauh 725 km tersebut, kereta api ini menyuguhkan pemandangan eksotis jalur KA pantura. Jalur yang masih dalam proses double track. Kereta ini menghabiskan waktu sekitar 9  jam kalau pas dan tidak tertahan sinyal. Kadang kalau tertahan sinyal bisa telat 15 menit (pantauan mudik hari raya 1434 H/2013). Akan tetapi sial nya ketika saya berangkat, bertepatan dengan kunjungan bapak wakil presiden ke Malang. Alhasil, telatnya hingga 4 jam.

Tiket Argo Bromo Anggrek Malam

Tiket Argo Bromo Anggrek Malam

Kereta ini berhenti di stasiun Semarang Tawang (SMT), Pekalongan (PKL), Cirebon (CN), Jatinegara (JNG) dan tujuan terakhir Gambir (GMR) untuk KA 1,sementara KA 2 sama hanya saja tidak berhenti di stasiun Jatinegara alias langsung gambir.

Untuk cerita di Surabaya nya nanti, akan saya lanjutkan dilain waktu saja karena mungkin tulisan ini sudah terlalu panjang. Buat kawan-kawan yang ingin melakukan perjalanan ke Surabaya, tidak ada salahnya anda harus mencoba moda trnasportasi ini. Selain pelayanannya yang sangat lumayan kita juga tidak usah khawatir karena tidak membawa makanan dan minuman, karena ternyata didalam kereta ini pun disediakan aneka makanan dan minuman ringan.

~RTM
02-12-2014

18 thoughts on “Kereta Api Argo Bromo Anggrek

  1. Wah ternyata pelayanan kereta api udah jauh majunya ya. Saya terakhir ke Surabaya pakai sepur tahun 2001. Pengen juga nih naik kereta api jarak jauh. Semoga tercapai tahun depan, aamin.

  2. Gambaran kereta api thn 1998-an itu pas dgn gambaran saya akan kereta api zaman saya SMA. Waktu sering berkereta ke Bogor, begitulah kira2 kondisi kereta api.
    Beberapa waktu lalu saya berkereta api ke Bogor dalam rangka reuni dgn teman2 SMA. Kondisi kereta api sekarang sudah jauh berbeda. Ber-AC, nyaman, tidak berdesak-desakan.
    Wilujeng bertugas di Surabaya…

    Salam dari saya di Sukabumi,

    • Betul kang, pas zaman saya SMA dulu jika ingin bermurah ria naik KA adalah salah satu pilihannya. Puas berdesak-desakan dengan penumpang lain dan harus rela berbasah keringat hingga sampai di tujuan. Malah pada tahun 1999 saya pernah naik dari Kiara Condong – Solo Balapan harus berdiri hingga Jogja dengan kereta malam. Kebayang berngantuk ria sambil berdesakan di atas KA.

Tinggalkan komentar